Sabtu, 24 September 2011

Tips Hidup Sehat: Burn More Calories

Top 10: Ways To Burn More Calories


Huge training and dietary interventions are definitely a great way to jump-start fat loss. With that said, many times this approach fails as people can’t handle changing many aspects of their daily routine all at once. Even if they can, sometimes the best way to stave off weight gain is to make slight modifications to the things you’re already doing. Whether you want to lose fat or maintain low levels of fat, use these 10 ways to help burn more calories throughout the day.

No.10 Interrupt your day with brief exercises


The problem most of us have is that we spend way too much time sitting in a relatively passive position (meaning minimal muscle activation). Getting up to do a few squats in your cubical or simply sitting up straight, tensing your stomach and pulling your shoulder blades back for 30-second holds throughout the day will help strengthen the muscles that reinforce good posture -- and you'll burn some calories in the process.

No.9 Eat spicy foods


Have you ever felt that you were going to break into a sweat while munching on some jalapenos?  Most people have felt the physical effects of spicy food at some point in their lives. The truth is that spicy foods can actually speed up your metabolism. Adding a little spice to your foods will help you burn more calories after you eat.

No.8 Move weights quickly


In general, you should perform your exercises so that you lower the weight under control, then move it up as quickly as possible. This lowers the recruitment threshold of motor units, meaning you’ll get more muscle fibers involved with each repetition. More muscle involved on each repetition can translate into more calories burned during your training sessions.

No.7 Maintain adequate hydration


There are a million advantages to staying hydrated. Because optimal mental and physical performance depends on proper hydration, staying hydrated will allow you to train with a greater focus and intensity, so you'll burn more calories. If you’re worried about burning calories, you’re probably interested in losing fat, in which case keeping your carbohydrates low is going to be essential. If water doesn’t suit your taste buds, try a low-carb sports drink like POWERADE ZERO.

No.6 Add muscle mass

Compared with other tissues in the body (like bone or fat tissue), muscle has a significantly higher metabolic rate. This means that it “costs” your body more calories to keep it alive and functioning. Aside from the fact that the process of building muscle will burn calories, just having a few pounds of muscle will allow you to burn more calories throughout the day, regardless of your activity levels. Plus, chicks dig guys with a muscular physique. Everywhere you look, a win.

No.5 Lift heavy weights


The old “light weight, high reps” idea is a mistake. All these programs do is waste your time. Everyone worth their salt knows that muscular adaptations result from training that tests muscular capacity. Some people recommend doing sets to failure as a means of testing capacity, which can be beneficial in adding muscle mass (if done correctly). Another strategy to add muscle and a lot of strength is to lift heavy weights. Heavy, of course, is all relative to your individual capacity. If you have a solid training base and are familiar with all the exercises you’re doing, try adding in some high-load, six-to-eight rep sets to your training session. These heavier loads are more likely to recruit more muscle mass, allowing you to improve your strength and the size of your muscles as you burn a ton of calories.

No.4 Do unilateral lower body exercises


When most people see someone do a squat with 300 pounds and a reverse lunge with 200 pounds, they assume the squat is a more effective exercise because you can move a heavier load. Surprisingly, external training loads are somewhat comparable between exercises like front squats and reverse lunges. If someone can front squat 225 pounds for 6 reps, he can probably reverse lunge about 225 pounds for 6 reps each leg. There are both neural and mechanical reasons for this phenomenon. By choosing the unilateral option (reverse lunges), you create a greater stimulus to the working muscles and are forced to do more reps. Both of these results will help you burn more calories during your training.

No.3 Eat high-quality protein with every meal


The thermogenic effect of digesting/absorbing protein is higher than other macronutrients, like fat and carbs. This means that it takes more energy/calories to process protein. In fact, some reports state that as much as 50% of the calories consumed as protein are “used” in the digestion/absorption process. Eating a high-quality protein source (like fish and  lean meats) will increase the thermogenic effect of the meal and keep your metabolism revved up.

No.2 Perform mini-lifting circuits

Most traditional programs have you sit and rest between sets of an exercise. It’s true that this allows the muscles you just used to rest. If you’re competing in a max-effort lift, this is a good “recovery” strategy. For the average gym-goer, it’s a complete waste of time. There’s a substantial difference between localized fatigue (one muscle group) and central fatigue (full body). Most sets result in localized fatigue, meaning the rest of your body is rested enough to do a quality set. Instead of sending text messages or sitting on a bench and staring blankly at the girl across from you, use your rest intervals to do exercises for different muscle groups. An example would be do a mini-circuit with a dumbbell reverse lunge, dumbbell chest press and stability ball front plank. By using this “rest period” to do exercises for different muscle groups, you can burn more calories in the same amount of training time.

No.1 For cardio, do high intensity interval training

High intensity interval training (HIIT) is the most effective “bang-for-your-buck” calorie-burner out there. It’s also the most effective fat burner. Forget everything you’ve been told about “fat burning zones”; the truth is that there is a formidable amount of scientific evidence supporting interval training over steady-state cardio work in terms of fat and weight loss. In fact, one report demonstrated that interval training burns nine times as much fat per calorie burned. Since you burn substantially more calories in any given time period using interval training (compared with steady-state cardio), HIIT is an easy choice to meet your calorie-burning needs.

Taken from here

Paninggilan, 24 September 2011

Senin, 19 September 2011

Pelajaran Sejarah: 18 "Penjahat" Paling Dimusuhi dalam Piala Dunia





Sepakbola adalah suatu wahana kehidupan. Entah benar atau tidak, tetapi sepakbola telah menjelma menjadi satu entitas yang akan selalu hidup dalam benak dan sanubari penggemarnya. Adalah sepakbola juga yang menggambarkan berbagai realita kehidupan. Sejatinya adalah tentang betapa tipisnya sekat pemisah antara kemenangan-kekalahan, pahlawan-pecundang, kerja keras-keberuntungan dan beberapa hal menarik lainnya yang mampu disajikan oleh hidup ini.

Simak saja beberapa penjelasan tentang siapa yang mengusulkan adanya asisten wasit yang berlari kesana-kemari seperti setrika, atau siapa pula yang berinisiatif mengadakan hukuman dengan kartu merah dan kartu kuning. Tidak hanya itu, buku ini juga menyajikan cerita-cerita tentang tokoh sepakbola pada zamannya. Ditulis dengan memperhatikan timeline, maka pembaca tidak akan terlalu sulit untuk membayangkan lorong waktu dalam cerita beserta tokoh-tokoh yang terlibat didalamnya. Semua tokoh itu tampil dengan sensasinya masing-masing. Eropasentris Sir Stanley Rous, Maradona dengan ke"dewa"annya, glamorisme David Ginola, kebodohan David Beckham, kedipan maut Cristiano Ronaldo, hingga anomali kesalahan terhadap Marco Materazzi. Temukan juga alasan lain selain Battle of Tiera del Fuego, tentang mengapa pertandingan Inggris VS Argentina selalu jadi "perang suci" bagi kedua tim.

Semua kisah mengajarkan pada kita bahwa sepakbola pun tak ubahnya seperti hidup yang biasa kita jalani. Semua ingin menuju puncak kejayaannya, entah bagaimana caranya, yang pasti kita semua selalu ingin jadi pemenang. Walau kadang, (seperti sudah ditulis diatas) batas antara pemenang dan pecundang, sangatlah tipis.


Judul : Football Villains: Kisah Seru 18 "Penjahat" Paling Dimusuhi dalam Sejarah Piala Dunia
Penulis : Owen A. McBall
Penerbit : B-first
Tahun : 2010
Tebal : 202 hal.
Genre : Olahraga-Sepakbola


Medan Merdeka Barat-Paninggilan, 19 September 2011.

Sabtu, 17 September 2011

Laki-laki Lain Dalam Secarik Surat

Buku yang pernah diterbitkan dengan judul Kritikus Adinan ini merupakan perwujudan dari obsesi kepengarangan seorang Budi Darma. Melalui cerita-cerita terbaiknya dalam buku ini, Budi Darma seolah ingin mengajak kita menelusuri kisah-kisah tentang problematika manusia modern saat berinteraksi dengan dunia luar maupun dirinya sendiri.



Kesan maskulinitas menjadi dominan dan agaknya menjadi nilai tambah tersendiri. Lihat saja judul-judul dalam buku ini, entah memang disengaja seperti itu untuk menyesuaikan dengan judul buku atau memang karena cerita-cerita terbaik Budi Darma adalah yang seperti itu.

Melalui tokoh-tokohnya, Budi Darma menampilkan sosok manusia yang ganjil, keji, dan cenderung asosial. Namun, disisi lain, mereka bisa menjadi begitu naif, baik hati, dan jujur. Sebagai penulis fiksi, karya Budi Darma telah mencapai suatu tingkat pencapaian yang tinggi. Berbagai cerita dalam buku ini telah menggambarkannya. Terkadang ada penyelesaian di akhir cerita, walau tak sedikit juga yang meninggalkan tanya dan jawab di benak pembaca.

Tidak terlalu salah apabila buku ini dinamai cerita-cerita terbaik. Ciri khas tulisan Budi Darma yang mengalir lembut tetapi penuh kejutan seperti di novel Olenka ataupun kumpulan cerpen lainnya, Orang-orang Bloomington masih tetap terasa orisinil. Semua cerita yang terangkum apik membawa pembaca pada perenungan mendalam tentang manusia dan kemanusiaan.

Judul : Laki-laki Lain dalam Secarik Surat: Cerita-cerita Terbaik
Penulis : Budi Darma
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2008
Tebal : 268 hal.
Genre : Sastra- Kumpulan Cerpen


Medan Merdeka Barat, 6 September 2011

Jumat, 16 September 2011

Komik Anak Sekolah Gokil - Bacaan Wajib Menuju Indonesia Cerdas 2015

Rutinitas keseharian dunia pendidikan memang selalu mengasyikkan untuk dijadikan bahan ejekan. Selalu ada saja yang bisa ditertawakan. Mulai dari kelakuan murid dan guru yang tidak pernah bisa akur hingga tindak-tanduk sesama murid yang punya keunikan masing-masing.


Lihat saja aktor utama dalam komik ini, Vannes & Aditas, duet maut geng iseng yang selalu ribut di sekolah. Mereka berdua selalu punya sejuta jurus ampuh buat mengakali Pak Kepsek dan Pak Noodle, Sang Guru Killer yang sangat menyebalkan. Nggak ketinggalan anggota geng lainnya. Si Kosong, yang didiagnosis berpenyakit selalu-dapat-nilai-nol. Si Bebop, gudang jerawat yang bermimpi punya pacar cantik kayak Miss Universe. Xena, si Cewek Kuda Nil--gebetan Anthony si Superkeren, tapi dia malah mupeng dan superngebet sama Vannes.

Komik karya komikus Malaysia ini mengadopsi bentuk komik strip empat panel dengan dua cerita pada satu muka halaman. Bentuk seperti ini mengingatkan kita pada komik strip Garfield yang tampil dengan tiga panel.

Walaupun komik ini diterbitkan pertama kali di Malaysia, tetapi tidak mengurangi esensi dari humor khas anak sekolah. Tidak terlalu berlebihan pula bila kita pada akhirnya bisa menyimpulkan bahwa selera humor orang Malaysia itu tidak jauh berbeda dengan kita orang Indonesia.

Judul : Komik Sekolah Anak Gokil
Penulis : Michael C. Keith
Penerbit : DAR! Mizan
Tahun : 2010
Tebal : 116 hal.
Genre : Komik


Medan Merdeka Barat, 5 September 2011.

Selasa, 06 September 2011

Life as We Know It - not as we ever wanted...

Have you ever wonder to have a child without getting married?



Holly Berenson (Katherine Heigl) dan Eric Messer (Josh Duhamel) dipertemukan ketika sahabat mereka yang sudah menikah dan mempunyai seorang anak, Peter dan Allison merencanakan sebuah “blind date” untuk mereka. Tanpa disangka, Peter dan Allison mengalami sebuah kecelakaan. Inilah awal mimpi buruk bagi Holly dan Messer. Usai pemakaman, mereka harus menerima kenyataan bahwa Sophie dalam tanggungan mereka. Mereka tinggal berdua di rumah yang ditinggalkan mendiang dan berusaha menghormati keputusan mendiang. Sampai disini, Messer dan Holly harus menerima kenyataan (lagi) bahwa membesarkan anak itu bukanlah yang mudah. Kesibukan masing-masing membuat mereka harus berbagi jadwal asuh.

Berbagai cara harus mereka lakukan demi menjadi orangtua dadakan. Belajar memasang pampers, memandikan bayi, hingga menemukan dokter yang tepat. Masalah lain timbul ketika mereka ternyata saling menyukai walau pada awalnya saling membenci dan menyangkal. Terbukti ketika mereka memutuskan untuk kembali jadi diri mereka masing-masing walaupun tinggal satu atap dan punya titipan bayi kecil. Messer bisa kencan dengan gadis lain dan Holly pun kebalikannya-berkencan dengan Sam si Dokter Anak.

Benarkah mereka saling mencintai? Menjelang akhir cerita, Messer mendapatkan pekerjaan impiannya di Phoenix. Suatu dilema karena ia juga tak ingin melepaskan tanggungjawab kepada Sophie dan Holly. Holly merasa keputusan itu tidak fair bagi mereka. Mungkin karena Holly mulai jatuh hati pada sosok Messer. Dan seperti sudah bisa ditebak,cerita berakhir ketika mereka benar-benar saling mencintai dan merindukan kebersamaan yang sempat hilang. Mirip ending The Love of The Game yang dibintangi Kevin Costner.



Catatan Akhir Seorang Kritikus Dadakan

Memiliki anak tanpa harus melalui suatu ikatan pernikahan bisa jadi hal yang mudah atau malah sangat berat untuk dijalani. Terlepas dari perasaan sayang dan posesif terhadap si buah hati. Menikmati film ini sama juga dengan membayangkan hal seperti itu terjadi. Entah bagaimana, tiba-tiba sahabat kita menitipkan anaknya kepada kita hanya karena kita adalah sahabat dekatnya. Cukup beralasan. Mau tidak mau, sahabat bukanlah orang yang harus dikecewakan. Terpaksa atau tidak, kita akan menerimanya dan mulai menjalani peran baru itu. Masalahnya, apakah anda akan tetap menjalani semua itu sebagai diri anda sendiri atau orang lain? Itulah tema sederhana yang diangkat dalam film berdurasi 90 menit ini.

Agaknya, film ini terlihat sebagai drama keluarga namun tidak terlalu salah juga bisa digolongkan ke dalam genre komedi romantis. Beberapa scene memang menghadirkan gurauan-gurauan khas young-not-married people. Anyway, saya suka adegan ketika Messer menidurkan Sophie dengan alunan lagu Creep. Everybody loves Radiohead!

Menjalani kehidupan dengan peran ganda sebagai orang tua angkat dan juga sebagai pribadi yang utuh tentu menimbulkan banyak gesekan. Entah dengan siklus hidup pribadi maupun dengan rutinitas harian. Belum lagi dengan menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak menjalin hubungan dalam suatu ikatan pernikahan. Tetapi, rasanya pepatah tidak penah salah: alah bisa karena biasa. Cinta datang karena terbiasa. Perlahan tapi pasti, salah satu dari mereka akhirnya mengakui. I love that part, when Messer (finally) admit that he’s really loves Holly. Akhirnya, film ini menghadapkan kita pada situasi dimana kebersamaan dalam keluarga adalah suatu hal besar yang akan membuat seseorang merindukan yang lainnya. Lainnya, kita tetap bisa mencapai tujuan pribadi masing-masing tanpa harus menjadi orang lain.

Judul : Life as We Know It
Sutradara : Greg Berlanti
Tahun : 2010
Produksi : Warner Bros Pictures
Genre : Drama, Komedi Romantis
Pemain : Katherine Heigl, Josh Duhamel, Josh Lucas, Brooke Clagett


Medan Merdeka Barat, 25 Agustus 2011.

*Photo reproduced from here