Agak telat rasanya bila harus
membandingkan kumpulan kartun yang terbit di empat zaman presiden dan
mewarnai harian Kontan ini dengan kartun lain sebut saja Benny &
Mice misalkan. Namun, disadari atau tidak, kehadiran kartun semacam itu
telah menjadi suatu penanda zaman atas berbagai macam peristiwa dan
fenomena yang mewarnai kehidupan masyarakat (utamanya kelas bawah).
Karya
lain dari Benny Rachmadi ini agaknya lebih banyak bercerita dalam
konteks ekonomi kebangsaan. Maksudnya, keadaan ekonomi yang berimbas
pada seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa. Berbagai fenomena yang
diangkat adalah tema yang dekat dengan keseharian rakyat kecil.
Walaupun secara "ideologis", harian Kontan ditujukan untuk segmen menengah atas yang bisa saja tidak tersentuh oleh beberapa fenomena tersebut. Tema-tema seputar langkanya BBM, gas 3kg, melemahnya rupiah, aksi spekulan hingga isu impor bahan pokok pangan adalah isu-isu yang sangat dekat dengan keseharian kita. Isu-isu ekonomi yang diangkat merupakan cerminan keadaan sosial masyarakat di negeri ini selama kurun waktu 2000-2009.
Kartun yang habis dibaca sekali duduk ini tidak menampilkan visualisasi grafis melalui panel-panel mirip komik. Hanya cukup dengan satu panel per halaman kartun itu seakan sudah bercerita sendiri tentang masalah kehidupan yang diangkatnya. Sometimes, a whisper louder than The Offspring*.
Konon, bisa menertawakan diri sendiri adalah hal yang luar biasa. Benny Rachmadi mengajak kita untuk melakukannya sekaligus berkaca dan mentafakkuri bahwa permasalahan yang demikian itu tidaklah seharusnya terjadi di negeri yang (katanya) gemah ripah loh jinawi.
Walaupun secara "ideologis", harian Kontan ditujukan untuk segmen menengah atas yang bisa saja tidak tersentuh oleh beberapa fenomena tersebut. Tema-tema seputar langkanya BBM, gas 3kg, melemahnya rupiah, aksi spekulan hingga isu impor bahan pokok pangan adalah isu-isu yang sangat dekat dengan keseharian kita. Isu-isu ekonomi yang diangkat merupakan cerminan keadaan sosial masyarakat di negeri ini selama kurun waktu 2000-2009.
Kartun yang habis dibaca sekali duduk ini tidak menampilkan visualisasi grafis melalui panel-panel mirip komik. Hanya cukup dengan satu panel per halaman kartun itu seakan sudah bercerita sendiri tentang masalah kehidupan yang diangkatnya. Sometimes, a whisper louder than The Offspring*.
Konon, bisa menertawakan diri sendiri adalah hal yang luar biasa. Benny Rachmadi mengajak kita untuk melakukannya sekaligus berkaca dan mentafakkuri bahwa permasalahan yang demikian itu tidaklah seharusnya terjadi di negeri yang (katanya) gemah ripah loh jinawi.
Judul: Dari Presiden ke Presiden: Karut Marut Ekonomi (Buku 2)
Penulis: Benny Rachmadi
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun: 2009
Tebal: x + 267 hal.
Genre: Kartun
Paninggilan, 15 November 2011.
* dari lirik lagu "Life is Free" dinyanyikan oleh Arkarna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar