Jadi, hidup telah memilih, menurunkan aku ke bumi
Buku
ini dimulai dengan penggalan lirik lagu “Langit Tak Mendengar”. Satu
lagu Peterpan favorit saya sepanjang masa bersama satu lagu lain,
“Mungkin Nanti”. “Langit Tak Mendengar” adalah lagu terbaik Peterpan
semasa formasi lengkap. Komposisi musiknya penuh. Liriknya juga tidak
dangkal. Lagu itu bersama ‘Mungkin Nanti” yang telah direcycle dijadikan
pengisi soundtrack film "Alexandria". Lagu itu sempat muncul pula dalam
iklan sebuah operator telepon selular.
Membaca
‘Kisah Lainnya’ sama juga dengan bernostalgia kembali ke era keemasan
Peterpan. Perjalanan Peterpan disajikan secara lengkap mulai sejak
dirilisnya single “Mimpi Yang Sempurna” dari album kompilasi ‘Kisah 2002
Malam’ hingga pergantian anggota dan segenap sensasi yang melingkupinya
tidak luput dari rekaman peristiwa ini. Tidak hanya itu saja, segenap
latar belakang di balik berdirinya band ini juga turut mengambil bagian.
Juga bagaimana proses personil dalam mengawali karir mereka
masing-masing bersama Peterpan.
Walaupun cerita dalam buku didominasi oleh narasi Ariel, tetapi “Kisah Lainnya” tetap menampilkan band ini dalam komposisinya yang utuh. Masing-masing personil pun menyuarakan segala kegelisahannya di masa istirahat panjang itu. Termasuk cerita dibalik kolaborasi mereka dengan musisi kenamaan lainnya seperti Idris Sardi dan Henri Lamiri, serta Karinding Attack dan Momo 'Geisha'.
Buku ini ibarat catatan pribadi dari sang vokalis. Ariel tidak hanya piawai dalam menulis lagu. Ariel pun pandai merangkai kata. Selama menjalani masa penahanannya di Rutan Bareskrim dan LP Kebon Waru, Ariel banyak menulis dan membuat sketsa. Buku ini pun diwarnai catatan Ariel yang serupa dengan prosa maupun gambar sketsa karyanya.
Pada saat masalahmu menghampirimu, janganlah berkecil hati
Itu adalah pasangan hidupmu
Itu adalah takdirmu
Sesuatu yang sudah dipersiapkan untukmu, bahkan sebelum kau dilahirkan
Itu adalah pelengkap hidupmu
Itu adalah gurumu, maka cintailah dia
Catatan Personal
Saya melihat kembalinya anggota Peterpan ke kancah musik Indonesia tersusun dengan rapi. Walaupun sang frontman mendekam di penjara, beberapa anggota lainnya masih bisa berkarya. Bahkan, naik panggung lagi bersama vokalis-vokalis dari band lain dalam rangkaian tur mengunjungi komunitas penggemar mereka. Single ‘Dara’ milik Ariel terbukti mampu menjembatani proses kembalinya Peterpan. Harapan penggemar serta kebutuhan untuk meraih rasa percaya diri yang sempat hilang berhasil menumbuhkan keyakinan mereka untuk kembali ke panggung.
Proses pembuatan album “Suara Lainnya” membuktikan bahwa mereka masih mampu berkarya. Ketika album itu dirilis, Ariel memang belum bebas dan tidak hadir. Ada perasaan kosong yang menghinggapi mereka karena sang vokalis tidak ada disitu. Namun, sukses besar malam itu semakin membuat percaya diri mereka kembali. Hidup terus berjalan. Ariel bebas. Perjalanan pun mereka mulai lagi. Belakangan, mereka membuat identitas baru, NOAH.
Overall, “Kisah Lainnya” tidak hanya menawarkan sebuah ‘pengakuan’ dan cerita mereka sepanjang 2010-2012. “Kisah Lainnya” membawa pembaca pada sebuah dimensi labirin proses perjalanan kehidupan yang tidak selalu menyenangkan. Kata Tommy Page, life is full with lots of up and down. Selalu ada hikmah dibalik sebuah cerita.
Judul : Kisah Lainnya
Penulis : Ariel, Uki, Lukman, Reza, David
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun : 2012
Tebal : 228 hal.
Genre : Memoar-Musik
Medan Merdeka Barat, 7 November 2013.