Minggu, 05 Desember 2010

The Chocolate

Adakah kebahagiaan itu seperti kue coklat? Rasanya manis dan memberikan kesenangan pada penggemarnya.


Terlepas dari kandungan afrodisiak didalamnya, apakah coklat juga menjadi semacam unsur pelengkap untuk perasaan bahagia. Apakah ia juga menjadi semacam prasyarat untuk kebahagiaan?


Entah kenapa, kue coklat itu banyak penggemarnya. Kalau memang betul ia membawa perasaan bahagia berarti tidak perlu ada lagi kekacauan di dunia ini. Kalau memang kepuasan itu ada dalam setiap butiran halusnya tentu hidup ini akan jauh lebih menyenangkan. Ah, rasanya terlalu naif untuk menganggapnya sebagai pertanda kasih. Terlalu jauh.

Nah, dengan bentuk, ragam, dan jenisnya yang bermacam-macam apakah itu sudah jadi jaminan kebahagiaan kalau untuk mendapatkannya saja sudah harus merogoh kocek lebih dalam. Mungkin saja, semakin mahal, semakin enak, semakin puas dan tentu saja semakin bahagia.



Paninggilan, 04 Desember 2010. 00.41


*mengenang status seorang kawan yang sangat menginginkan kue coklat dengan coklat yang meleleh.

Tidak ada komentar: