Terinspirasi dari tulisan Rene
Suhardono dalam pojok rubrik di sebuah harian nasional, ada beberapa
buku yang secara tidak langsung ikut berpengaruh dan berkontribusi
terhadap pembentukan kehidupan yang sekarang sedang saya jalani.
Utamanya, dalam hal karir dan pekerjaan. Ada beberapa koleksi buku yang
memang masuk dalam kriteria tersebut. Sebut saja, Komunikasi Organisasi
misalnya. Buku wajib zaman kuliah di kampus Jatinangor tercinta, hanya
untuk memahami bagaimana model dan implementasi komunikasi di lingkungan
organisasi. Ada juga aneka buku manajemen ringkas yang membahas
bagaimana memanage suatu pekerjaan di lingkungan lembaga/perusahaan.
Misalkan, “Change!” karya Rhenald Kasali, Jack Welch on Management, What
the Best CEOs Knows, Serial Buku Manajemen MarkPlus, dkk.
Buku
lama berjudul “Manajemen Perusahaan” yang sudah lama sekali saya tidak
sentuh lagi adalah buku pertama yang saya coba adopsi ke dalam manajemen
diri, terutama dalam hal “leadership” atau kepemimpinan. Sampai
kemudian saya menemukan buku lainnya, seperti “Setengah Isi, Setengah
Kosong” dan “Kerja Oke, Hasil Santai”. Kedua buku itu, sejauh penilaian
saya sampai saat ini cukup memberikan sudut pandang dalam membentuk
perilaku kerja dalam karir pribadi.
Setengah Isi, Setengah Kosong
Terlepas
dari pemaknaan judul, buku ini berisi kumpulan cerita (saya lebih suka
menyebutnya hikmah) dimana pembaca diharapkan mampu mengambil hikmah dan
pelajaran dari kisah yang dituturkan dalam buku. Ditulis oleh
Parlindungan Marpaung, seorang psikolog yang telah berpengalaman dalam
menangani berbagai macam kasus psikologi industri.
Buku ini dibaca pertama kali sekitar medio 2005, waktu masih berstatus mahasiswa sehingga dengan wawasan kemahasiswaan yang masih terbatas saya hanya mampu mempelajari beberapa hal yang dibutuhkan dalam hubungan inter-relasi di pekerjaan. Pun ketika sempat bergabung dalam organisasi kecil (maksudnya tidak punya banyak staf) ada beberapa pengalaman dalam buku itu yang saya alami. Barulah ketika saya bergabung dengan sebuah company yang melibatkan banyak kepala untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan meraih tujuan bersama, hampir semua hikmah dalam buku itu saya alami.
Saya
rasakan sendiri manfaat dari buku itu. Saya mempunyai langkah-langkah
preventif guna mengantisipasi hambatan dan menyiapkan langkah panjang
karir yang saya rintis perlahan.
Kerja Santai, Hasil Oke
Kerja Santai, Hasil Oke versi bahasa Inggris |
Berawal
dari hadiah suatu kuis di radio, saya memilih buku ini. Karena memang
tidak ada pilihan lain. Lagipula, judulnya tidak terlalu mengecewakan.
Kerja Santai, Hasil Oke. Sepintas terdengar seperti kicauan para
dedengkot multi-level marketing dan cukup mendemotivasi pekerja yang
masih merangkak dalam karirnya.
Buku
ini saya dapat sekitar medio 2007 (lagi-lagi masih berstatus sebagai
mahasiswa). Dengan bekal pengalaman seadanya di organisasi kecil diatas,
saya mulai membandingkan antara isi buku dengan realita pengalaman yang
telah saya alami. Hasilnya, tidak terlalu mengecewakan.
Ditulis
oleh Corinne Maier, seorang ekonom di PLN-nya Perancis, buku ini
berhasil mengungkap mengapa pekerjaan berubah menjadi suatu hal yang
membosankan dan tidak ada pengaruhnya terhadap kesejahteraan pribadi.
Tentu, ini sangat bertentangan dengan buku-buku motivasi khas Amerika
yang menekankan pada motivas untuk produktivitas. Sehingga, dianggap
sebagai buku provokatif yang cukup menuai kontroversi.
Lebih
jauh, diluar semua kontroversi, buku ini tetap mampu dijadikan acuan
pengembangan diri karena menggambarkan realita yang sesungguhnya.
Realita yang tak mampu diungkapkan secara gamblang oleh kaum pekerja
yang selalu dituntut alasan produktivitas. Dengan begitu, kita dibuat
mampu melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda tanpa kehilangan
esensi.
Quote
yang selalu saya ingat dari buku ini adalah: “Anda Hanyalah Pion Kecil.”
Jadi, bila anda adalah pendatang baru dalam dunia kerja, mohon
berhati-hati. Tanpa keluasan hati, anda hanya akan menerima pesan yang
tidak hanya dekonstruktif untuk karir tetapi juga efek demotivasi yang
yang perlahan menggerogoti jiwa dan semangat anda. Be positive.
Paninggilan-Medan Merdeka Barat, 5 Februari 2012.